[2Eun Couple] Princess Lollipop PART 1

Tittle :     Princess Lollipop

Author :    Mabinogi

Cover by :  Mabinogi

Cast  :     Main  :     Lee Hyuk Jae     as    Eunhyuk

Lee Eun Hye      as    Eun Jieun  [OC]

Support :   Jinwoon          as    Eun jinwoon [jieun’s brother]

Kim Jong Woon   as    Yesung

Length :    Twoshoot

Genre :     Romance

Rating :    NC 21

Category :        Fanfiction

Note :     Hallo! ^o^ ini fanfiction NC saya yang ke 7 *banyak banget -_-*     sebenernya ini FF yang baru pertama saya publish. Semoga suka ^^ *BOW* belakangan ini banyak yang minta dibuatin FF NC , karena      saya iba dengan mereka saya buat deh FF gaje dan serba asal ini.

Selamat Membaca! ^^

Komentar anda sangat diperlukan dalam proses pembuatan NC yang lebih banyak lagi *?* dan lebih mendalam lagi *Otak Yadong sumpah!!*

Saya memakai cerita dari sudut pandang, jadi main cast wanitanya itu Reader

Mohon maaf bila ada Typo *BOW*

Warning!! FF NC 21 Not Children here!!

You must be 21 y.o

NOT CHILDREN AREA!!!

THIS FANFICTION FOR ADULT

DON’T BASHING AND PLAGIAT!

PART 1

PrincessLollipop

Eunhyuk x Jieun

NC 21

Saat itu, kau sedang menjalani sesi pemotretan yang bentrok dengan jadwal lain mu. Ya.. itulah dirimu, model terkenal yang telah membintangi banyak CF (iklan). Eun Jieun, seorang anak kesayangan pencapai rekor orang terkaya di Asia menurut majalah ELLE. Betapa beruntungnya jika aku menjadi dirimu apapun yang kau mau hanya menulis berapa nilai yang kau inginkan di selembar kertas check. Siapa yang tak percaya kau anak orang kaya? Toh marga mu marga “Eun” yang biasanya marga Eun di gandrungi oleh orang-orang kaya.

Tak luput dari itu semua, kau juga memiliki seorang kakak lelaki yang amat sangat menyayangimu, Jinwoon namanya. Dia baik dan selalu melindungimu, itu dulu.. sekarang tidak! Dia mengemban tugas Universitas nya di Harvard sekarang, jurusan Ekonomi. Jadi tak ada lagi waktu untuk mengurusmu apalagi ia sekarang memeliki kekasih bernama Celine dan akan menikah 3 bulan kedepan.

Kau juga tak kalah cerdas nya dengan dia, kau sudah sarjana. Kau sarjana Psikologi, kau cantik, tubuhmu bagus, kau baik, kau pintar dalam segalanya dan… banyak orang mengagumi mu.

“Baik.. pemotretan selesai. Terimakasih atas kerjasamanya, jieun” ujar sang fotografer padamu yang dibalas dengan senyum masam mu mengingat sang fotografer adalah waria.

“ini semua tidak ada hasilnya tanpa kerjasama tim. Baiklah… aku ada tugas lain yang harus ku selesaikan. Bye! Senang bertemu kalian” senyum mu yang diiringi balasan sapa dari mereka (semua tim).

Kau pergi meninggalkan tempat pemotretan di kawal dengan 1 bodyguard pria dan 1 bodyguard wanita. Kau memasuki mobil Ferrari silver mu diiringi dengan bodyguard mu tadi.

“aku minta lollipop ku” kau mengadahkan tangan ke arah bodyguard mu seakan meminta lollipop, makanan yang sangat kau sukai. Dengan kata lain.. kau pecandu lollipop, kemana-mana harus membawa lollipop kalau sehari saja tak ada lollipop kau bisa demam, aneh…

Kau mengemut gemas lollipop mu. Saat itu kau memakan lollipop rasa stroberi yang dimana kau sangat menggemari buah beri kecil berwarna merah itu.

“mana jadwal harianku yang lain, eonni?” mintamu sambil mengadahkan tangan kearah bodyguard wanita mu.

“…” tak ada respon darinya, kau merasa ada yang aneh dengan para bodyguard mu. Mereka tampak diam, biasanya kalau kau sedang di dalam mobil kau sering bercanda dengan mereka melempar tawa satu sama lain. Tapi kini beda.. suasana itu tak lagi terasa, suara itu ditelan dengan belaian nafas AC mobil mu.

“eonni.. waeyo? Ada masalah? Apa aku lupa mentransfer gaji kalian? Atau… aku lupa tanggal ulang tahun kalian?” kau menatap aneh para bodyguard mu. Bodyguard mu kini memasang raut wajah sedih.

“tidak.. nona muda tidak lupa semuanya. Hanya saja… begini nona muda.. kami…” kalimat bodyguard wanita terhenti saat bodyguard lelaki berdehem.

“Eheemm!”

“apa maksud kalian?” kau menatap wajah bodyguard lelakimu yang bernama Kwang Sang.

“nona muda akan tau setelah kita sampai dirumah” jawab bodyguard kwang sang. Kau semakin bingung dan tidak mengerti apa yang dimaksud oleh mereka.

“hah??!! Dirumah? Tapi aku mau syuting lagi, mengapa harus… ya’!! Kwang Sang! Apa maksud mu? Ayo beritahu aku, kalian jangan bercanda.. kalian seharusnya patuh pada majikan kalian” kau sedikit memaksanya seolah tak percaya, kau mengalihkan pandangan mu kearah bodyguard wanita mu, Choi Ri Gi.

“kami.. sudah… sudah…” tukasnya gugup seakan menahan air mata. Kau membelalakkan matamu sambil sesekali mengemut lollipop mu.

“kami sudah tidak akan bersama nona muda lagi” tegas Kwang sang, sang bodyguard pria. kau yang tadi mengemut permen, refleks kaget dan menjauhkan permen dari jangkauan bibir merona mu.

“hahh??! Apa maksud kalian?” kau mengernyitkan dahi, suasana di dalam mobil seakan menegang *?* penat dan panas.. itu yang kau rasakan saat ini, kau merasa berdebar jantung mu seolah ingin berlari dari arteri nya.

“kita sampai, nona muda..” tambah pengemudi mobil mu.

“ashhh!! Ini pasti perbuatan appa!” kau yang mulai mengerti maksud perkataan mereka langsung turun dari mobil. Tapi, ketika kau akan turun dari mobil kau merasakan perut mu merasa berguncang, membuatmu mual.

“Hooek! tidak… mungkin aku mabuk kendaraan. Ahahahah…” tawamu yang terasa beda dari biasanya. Kau berjalan memasuki lorong rumahmu yang dipenuhi dengan kilauan kristal dan perak. Semua pembantu rumah yang berjumlah 14 membungkukkan tubuh mereka 90o.

***

“tuan.. nona muda datang” bodyguard.

Kau membuang permen kesal dan menghentakkan kaki marah.

BRAAKKK!!

Jinwoon dan ayah mu terkejut dengan cara mu menyambut mereka. Jinwoon berdiri dan kembali duduk, ia menyuruhmu untuk tenang dan duduk di sampingnya.

“katakan! Apa yang appa lakukan pada bodyguard ku? Mengapa appa memecat mereka?” kau mengatur nafas mu yang terengah menggebu-gebu. Mencoba untuk tenang tapi itu sia-sia.

“ahahahaha… jieun kami yang cantik, dengarkan appa.. appa tidak memecat mereka appa tau kau sudah menganggap mereka seperti saudara sendiri” kata ayahmu lembut. Kau memiringkan kepala mu seakan bingung dengan ulasan ayahmu.

“mwoga?”

“2 hari kedepan.. appa, eomma dan oppa mu akan tugas ke California. Kami akan melakukan bisnis keliling dunia. Kau tau? Parfum yang kau ciptakan telah mampu menembus pasar Internasional. Kau harus mampu mandiri, nak..” ayahmu duduk di samping oppa mu.

“aku tidak mengerti” gerutumu sambil mengerucutkan bibir seakan kesal. Jinwoon tertawa dan mengelus rambutmu.

“jieun adikku, kau jangan cemberut.. dengarkan oppa. Dalam waktu 3 bulan , kami akan menetap di Amerika dan seminggu setelah kami pulang, beri selamat pada oppa. Oppa akan menikah!” jelas jinwoon di penuhi baby smile nya.

“oppa andwaeyo~ oppa tidak boleh menikah.. kalau oppa ikut aku juga ikut!” rengek mu manja.

“kau tidak boleh ikut.. bagaimana dengan tugasmu sebagai model? Kau paham, kan?” jinwoon.

“aku tidak dengar dan tidak peduli! Mengapa selama itu?”

“itu lah pekerjaan, datang secara tiba-tiba dan bersifat tidak tentu” jinwoon menambahkan.

“lalu bagaimana dengan manajer ku? Bagaimana dengan bodyguard ku?” kau terus mengoceh seakan memutus pembicaraan.

“kau akan mendapatkan manajer dan bodyguard menjadi satu”

“ahahaha!! Kalian sedang akting?! Kalian kira mereka apa? Pahlawan super? Haha.. tidak lucu!”

“akan ada bodyguard yang menjaga mu selama kami pergi. Jadi, mulai besok pagi.. rumah ini kosong, hanya kau yang ada di dalam rumah ‘Swarovski Group’ ini. Eotte? Kami sekaligus ingin melatih kemandirian mu”

‘kau bisa melakukan apa yang kau suka. Tapi tidak untuk Yesung!’ bisik jinwoon dengan nada sedikit menghentak tegas yang seakan membuat jieun membelalakkan matanya.

JLEB!

‘’mwo?? Yesung… jadi mereka belum merestui hubunganku dengan yesung? Bagaimana kalau mereka tau aku dan yesung telah…‘’

“princess..” panggil jinwoon, kau sedang melamun saat itu. Dipanggil pun kau tidak dengar.

“sayang..” ayahmu mengguncang pelan tubuhmu, membuat lamunanmu pecah.

“jieun.. bagaimana? Kau setuju?” jinwoon.

“aa… a.. ehmmm… nde! Aku mau” ucap mu refleks.

‘’aiihhh mengapa harus ku terima? Kalau begini caranya.. aku.. aku bakalan sendiri? Asshh!! Babo!‘’

“baiklah… mulai besok, kau sudah sendirian dirumah ini tak ada satu orang pun yang berada dirumah ini kecuali dirimu dan bodyguard barumu, terserah mu mau melakukan apa pada bodyguard mu tapi ingat! Bersikaplah yang sopan” nasihat ayah mu. Kau semakin kesal dan meninggalkan ruang keluarga. Kau menaiki tangga berbentuk curva dengan batu marmer yang menghubungkan kamar mu dengan ruangan yang lain.

***

“apa-apaan mereka??!! Seenaknya saja melakukan ku seperti itu. Tunggu dulu! Mereka bilang ingin melatih kemandirian ku?? Haha..” kau beralih melenggak lenggokkan pinggangmu menuju balkon kamar. Kau pandang sinar rembulan yang mulai menguatkan sinar nya pertanda hari semakin larut.

“apa yang harus kulakukan? Apa aku harus mengatakannya pada jinwoon oppa kalau aku dan yesung telah… ah anhae!! Itu tidak boleh, oppa pasti akan sangat marah dan memukul yesung seperti tempo lalu” kau mulai gelisah, kau memandang bulan dan kembali masuk mengingat angin malam mulai membelai hening tubuh ‘S’ line mu.

Kau merasakan mual yang luar biasa, hingga kau berlari menuju kamar mandi.

JREESSHHH

Kau memutar keran air kuat-kuat, kau membasuh wajah mu. Kepala mu terasa berat, kau pusing dan tekanan jantung mu berdebar tak karuan.

“apa mungkin aku.. ah andwae! yesung.. ya..! aku harus menghubunginya” kau mentatih jalan mu, memegang benda-benda untuk membantu mu agar sampai ke tempat tujuan.

Kau duduk di tempat tidur mu, kau raih ponsel mu yang berada tak jauh dari pandangan mu. Kau tekan nomor ponsel yesung, kekasih mu.

Tuuutt… Tuuuuttt…

‘’kemana saja dia? Lama sekali mengangkat telponnya‘’

*nomor yang anda tuju tidak dapat dihubungi cobalah beberapa saat lagi*

“mwooo??!! Apa maksud nya? Jangan-jangan… aissh! Pria itu selalu saja merepotkan!”

***

*Flashback*

Yesung membuka matanya, ia tatap ruangan sekitarnya. Aroma khas kimia memenuhi seluk beluk indera penciuman nya.

“ini.. rumah sakit lagi? Ah iya, aku semalam pingsan” tuturnya. Yesung mencoba berdiri, perlahan ia berjalan keluar kamar. Ia tatap suasana luar ia rasa itu bukan di Seoul melainkan tanah kelahirannya, Cheonahn di propinsi Chungcheong Selatan. Ia berjalan dekat sungai, kebetulan rumah sakit yang ia tempati berada tidak jauh dari muara sungai.

“jieun… maaf jika aku tidak memberitahumu sebelumnya. Mungkin aku jahat, aku melakukan hal yang semestinya tak kulakukan pada wanita yang kucintai. Kau tau? Kita berdua saat itu dalam keadaan tak sadar, mungkin setan yang telah memperalat kita..” yesung memenggal kalimatnya. Ia rasakan angin yang sejuk memanggilnya. Ia merasa seakan angin itu adalah dirimu, dirimu yang mampu membuat nya nyaman dan tenang, Dirimu yang mampu membuatnya tersenyum, dirimu yang mampu membuat hidup nya bernyawa.

Yesung sebenarnya memiliki kanker pankreas yang cukup lama di deritanya sekitar 2 tahun 7 bulan. Tapi kau tak pernah tau akan hal itu justru jinwoon! oppa yang kau sayangi itu. Ia tau siapa yesung sebenarnya dan seluk beluk keluarga nya., hanya saja jinwoon tidak mau memberitahunya karena ia ingin adik kesayangannya bahagia. Jauh sebelum kau kenal dengan yesung pun jinwoon sudah kenal padanya, bahkan ia kaget ketika kau mengutuskan diri mu untuk menjadi kekasihnya.

“aku tidak tau apa yang harus ku katakan. Aku hanya ingin kau menemukan pria yang lebih baik dariku dan membuatmu bahagia” yesung terus menyesali dirinya sendiri hingga tak sadar ia telah menangis.

Ia menatap ponselnya dan beberapa benda yang kau berikan, ia memegang kalung berinisial ‘J’ yang dimana kalung itu adalah pemberianmu ketika hari valentine. Sederhana memang, tapi bagi yesung itu adalah hadiah terindah yang pernah ia dapatkan dalam hidupnya. ‘J’ untuk Jongwoon dan Jieun.

Tak lama ketika yesung berbicara sendiri sembari menggenggam kalung yang ia kenakan, seorang pria hadir dibelakangnya. Ia tak merasa ada orang yang memperhatikannya.

“apa yang harus kulakukan?” yesung menyesali perbuatannya. Ia merasa ada seseorang yang memperhatikannya ia berbalik badan dan terkejut.

“kau rupanya..? apa kabar jinwoon? Lama tidak bertemu” panggilnya.

“untuk apa kau melarikan diri dari kamarmu? ayo kembali, cuaca mulai dingin musim dingin akan datang” jinwoon mendekati yesung dan duduk disampingnya.

“aku.. aku tidak tau harus bagaimana. Aku tidak ingin seperti ini. Jinwoon-sshi… bisa kah kau membantu ku?” yesung memberikan selembar surat pada Jinwoon. Jinwwon menatap surat itu dan kembali mengarahkan matanya kearah yesung seakan bertanya.

“aku sudah memutuskan untuk meninggalkan jieun sesuai dengan permintaanmu karena aku tau aku tak pantas untuknya” ucap yesung menatap lurus jinwoon dengan mata sayu nya.

Yesung merasa bersalah, ia tidak seharusnya menjadikanmu sebagai kekasih nya, begitu pikirnya. Nasi sudah menjadi bubur, semuanya terlambat! Kalian telah melakukan hal yang tabu, keperawananmu kini telah direnggut oleh seorang yesung *test satu dua tiga! yang namanya jieun diharapkan menghadap ke Clouds! Sekaraaangng!!!! Author juga clouds kalee..*

“bagus kalau kau sadar.. tapi ketahuilah bahwasannya jieun.. ia masih mencintaimu” tukas jinwoon menatap yesung penuh ketegasan.

“aku tau itu, jinwoon-sshi.. aku mohon jodohkanlah ia dengan adikku, Eunhyuk. Aku ingin eunhyuk menjadi penggantiku di dirinya” yesung berharap penuh pada jinwoon. Pria itu merasa iba, ia mencengkram pundak yesung dan tersenyum.

“kita lihat.. apakah aku bisa. Tapi.. mengapa harus eunhyuk?” jinwoon.

“karena aku tau, keluarga kalian termasuk kau turut menyukai eunhyuk, benar bukan?”

yesung tersenyum lemah, ia membuka jemari tangan jinwoon dan memberikan kalung yang di berikan jieun pada nya. Jinwoon menerimanya.

“jinwoon-sshi.. bisakah kau membantuku?”

“bantu apa?”

“tolong buang ponselku dan juga barang-barang ini ke sungai. Aku tidak ingin mengingat kejadian masa lalu. Biarlah waktu yang menggantikannya” suara yesung perlahan melemah.

jinwoon berdiri mengambil barang-barang yang disuruh yesung, yesung tersenyum ketika melihat pria itu membuang ponsel nya. yesung menarik nafas panjang-panjang dan angin berhembus agak kencang. Ketika pria itu membuang barang-barangnya, yesung tertidur lemas. Selamat tinggal yesung… itu lah kata-kata yang tepat untuk nya *author dicincang clouds. Aigoo!! Mian >o< ini Cuma fiksi*

“bagaimana?? Kau lihat?! Ternyata aku memang pantas jadi oppa nya jieun, iya tidak?”

“…” tak ada jawaban dari yesung.

“yesung-sshi?”

“…” masih tak ada jawaban.

“omona yesung!!!” pria itu teriak setelah membalikkan tubuhnya kearah yesung. Ia segera mengangkat tubuh yesung yang sudah terkapar lemas.

*Flashback : END*

***

Alunan kicauan Hollybird menghiasi balkon rumahmu. Kamar yang berukuran 12x8M terasa dingin tak ada ampun maklum saja cuaca mulai memasuki musim dingin. Kau saat itu merasa ada sesuatu yang berbeda dari biasanya, kau ingin membuka matamu tapi malas.

“ashhh!! Hoaamm~! Mengapa kamarku terasa dingin sekali? Padahal AC sudah kumatikan 3 jam yang lalu” kau bangun, kau tatap jam sudah menunjukkan pukul 09.00 AM WKS.

“omonaaa!!! Aku hampir terlambat ke studio” kau melompat dari atas kasur empuk mu

“Eotteokhaeyo???!! Mengapa tidak ada yang membangunkan ku? Asshh!! Aku benci hidup sendiri!” kau berlari dari tempat tidurmu menuju kamar mandi

***

Seorang pria berambut dark brown datang dengan pakaian bodyguard kebesaran keluarga ‘Swarovski Group’, black pearl.

“aigoo~ betapa bagusnya rumah ini.. ckckck! Permata dimana-mana. Kurasa nama guarder untuk ku keren, Eunhyuk! Bagus sekali, ternyata benar apa kata orang.. rumah ini di penuhi dengan perak dan kristal. Tunggu dulu! Apa yang harus aku kerjakan pertama? Mari kita lihat…” pria bernama eunhyuk ini melihat daftar pekerjaannya.

“baiklah… aku akan memasak untuk nona muda, kemudian aku membereskan kamarnya, menyiapkan kebutuhan pemotretan dan syuting serta… MWOOO??!! Ini tidak mungkin! 2 bungkus lollipop?? Banyak sekali! Nona muda Eun pasti sedikit gemuk dan penuh jerawat di wajahnya. Hihihi..” ledek eunhyuk yang ditujukan untukmu.

***

“Mworagoyo?? Aku lupa pakaianku! Aissh! Ini pasti gara-gara aku terlalu terburu-buru. Aihh!! Pengawal ku tidak ada, lagi.. bagaimana ini?” gerutu mu kesal.

Kau memberanikan diri untuk keluar kamar mandi mengambil pakaianmu. Kau lihat daerah sekitar.

“aku bodoh! Aku kan dirumah sendirian, pasti tidak ada orang dimana-mana”

Kau mengenakan handuk merahmu, kau tau? Tubuhmu terbentuk dengan indah saat itu. Basah, kilat dan aromatherapy dari tubuhmu turut memanjakan hidung sang pemilik body soap. Kau beralih ke lemari pakaianmu.

KYYAAAAA!!!

Teriakmu yang membuat seisi rumah berisik. Kau dengan panik melihat seorang pria memasuki kamarmu dan mengobrak-abrik isi lemari mu.

“yaa’!!! neon! Nuguseyo?!!” tanyamu seakan menunjuknya dengan telunjuk mu.

Ia menundukkan kepala berkali-kali dan berdiri.

“jeoseonghamnida nona muda saya.. saya pengawal pribadi anda yang baru. Saya eunhyuk, senang bertemu dengan anda” wajah eunhyuk merona. Begitu juga denganmu

“siapa yang senang bertemu denganmu, hah?!!”

“apa yang kau kerjakan di dalam kamar ku?!!!” bentakmu sambil mencengkram kuat handuk mu.

“saya.. saya hanya ingin menyiapkan pakaian anda untuk pemotretan nanti nona muda” kata eunhyuk dengan nada gugup dan malu.

“begitu?”

“geundae!”

“minggir… ada yang ingin aku ambil” kau melerai tubuhnya hingga ia terjatuh. Kau mengobrak abrik lemari mu, barang yang kau cari tidak ditemukan.

“Anda mencari pakaian dalam? Ini nona muda, bra dengan motif leopard” kau merasa ilfeel dengannya, kau menolak pemberiannya.

“aasshhh!!! Kau ini apa-apaan??!! Kau menyebalkann!!! Cepat sana keluar, kau tidak ingin dipecat, kan?!!” bentakmu yang lantas membuatnya mengedipkan mata. Ia segera meninggalkan kamar. Kau menghembuskan nafas kesal dan kembali ke kamar mandi.

***

“aku sudah selesai makan. Kkaja!” suruhmu. Eunhyuk segera membereskan meja makan sekaligus mobil setelahnya.

‘’kau lihat.. aku akan membuatmu lelah telah menjadi pengawalku‘’ batinmu tersenyum evil kearahnya.

“eunhyukkie, tolong kau ambilakan tas make up ku di kamar ya? Dekat meja rias sudut kiri belakang pintu” ucapmu dengan lembut yang disertai anggukan eunhyuk. Eunhyuk berlari menaiki anak tangga secepatnya.

3 menit kemudian….

“maaf nona muda, tas yang anda maksud tidak ada di sana” pintanya. Kau mengernyitkan dahi dan menatapnya bingung.

“ah jinjjayo? Oh mungkin di bawah tempat tidur ku atau lemari pakaian, coba kau cari. Aku sedikit lupa, hehehe..”

“baik!” eunhyuk kembali ke kamar mu.

‘’haha! Bodoh! Tas make up ada di mobil, bukan di kamarku‘’

10 menit kemudian…

Eunhyuk tampak lelah, kau tertawa puas sembari mengunci mulut mu rapat *kapan lagi ngerjai member suju?*

“hoshh.. hoshh.. no.. nona muda, tas nya tidak ada”

“sebentar eunhyuk, tunggu! Coba ku cek bagasi mobil”

Kau berjalan mengarah ke bagasi, eunhyuk menatapmu curiga.

“oh.. hahah! Maaf merepotkan hyukkie, tasnya sudah ada di mobil”

“nona muda.. anda mau bermain-main dengan saya?”

“siapa yang bermain-main??”

“nona muda.. neooo!!” eunhyuk turun dari tangga lantai rumah menuju halaman. Kau berlari menjauh darinya, seakan tau ia akan melahapmu.

“neon! Kau berkata kasar padaku, bersikaplah sopan padaku” kata mu menunjuk dirinya dan segera berlari dari hadapannya.

“anda juga begitu seharusnya nona muda, sini kau nona muda jelek!”

“apa kau bilang?? Kau bilang aku jelek? Sini kau!!” kau berlari menjauhi nya. Tapi kau kalah dengannya, ia langsung menggendongmu menuju mobil dan menancap pedal gas kuat-kuat.

***

Sembari menunggu pemotretan, kau dan eunhyuk beristirahat sebentar. Yang namanya artis pasti selalu sibuk dengan urusannya sendiri, layaknya dirimu. Kau sibuk dengan laptop mu hingga lupa dengan jadwal makan siang mu.

“nona muda.. anda tidak makan? Ini sudah sangat siang” eunhyuk datang membawakan mu salad dan susu low fat.

“apa peduli mu?” dingin mu tanpa menatap wajah bodohnya.

“nona marah dengan kejadian tadi? Aku minta maaf tapi nona harus makan, nanti nona sakit”

“aku tidak mau makan, aku sedang sibuk kau saja yang makan. Aku sedang menyelesaikan novel ku” kau terpaku pada novel mu yang diperkirakan akan rilis pertengahan musim panas tahun depan.

“novel? Novel apa nona??”

“novel dewasa, kau juga akan tau kedepannya. Sudahlah.. aku lagi serius”

“benar nona muda tidak mau makan?” goda nya. Kau merasa kesal! Benar-benar kesal! Hingga kau pergi menjauhi nya.

“aiisshh!! Kau berisik! Sana pergi menjauh!” gerutu mu. Kau kembali pada nya, kau menatap nya kesal. Kau tengadah kan tangan mu kearahnya.

“mana lollipop ku?? Aku mau lollipop saja, tidak untuk sayur! Aku muak makan sayur jika kau yang menawarkannya”

“tadi pagi nona muda belum makan, kalau makan permen terus gigi anda bisa rusak”

“berisiiikkk!!! Kau mau ku pecat, hah? Berikan aku lollipop nya, SEKARANG!!” teriak mu yang membuat orang menatap kalian berdua, kau tidak peduli. Mengingat kau semakin marah, eunhyuk segera memberi mu lollipop.

Eunhyuk memperhatikan cara mu memanjakan lollipop di lidahmu. Kau menjilat nya, mengemut nya dan mengulum nya gemas sambil sesekali berdecah.

‘beruntung sekali jika aku menjadi lollipop itu’ gumamnya.

Kau yang saat itu memakan lollipop di barengi laptop, menatap eunhyuk seakan terpanggil dengan ucapannya.

“ngomong apa kau tadi?”

“ah tidak..!”

“siapkan alat make up ku, sebentar lagi giliran ku”

“baik nona!”

“menyebalkan sekali!” gerutumu kesal. Kau merasa mual hingga berlari ke toilet.

***

“hana.. ttul.. set!”

CKREKK!

“bagus sekali jieun!”

Eunhyuk melihatmu terpesona, karena ia pria normal sudah sepantas nya ia seperti itu pada wanita. Ia menatapmu seakan ingin memangsamu.

“Sekarang.. pose selanjutnya!”

Tutur sang asisten fotografer, kau mengikuti tempat foto selanjutnya.

“jieun… naiklah ke bartend itu, kau akan berfoto disana”

“tapi bagaimana cara aku menaikinya? Oh arraseo… sebentar… Eunhyuk-ah! Sini!” kau membuatnya segera terpanggil dan menghadap padamu.

“ada yang bisa saya bantu nona?”

“bantu aku naik ke bartend itu, pakaianku tidak bisa. Bagaimana? Bisakah?”

Tanpa perlawanan, ia segera mengangkatmu ke meja bartend.

“baiklah… ambil posisi yang bagus! Siap.. three, two, one”

CKREKK!

“bagus sekali jieun.. baiklah, pakaian selanjutnya. Kita berfoto outdoor”

Semua tim menuju tempat selanjutnya, kau mengganti pakaian mu untuk melakukan pemotretan ke dua.

7 menit kemudian..

“baiklah jieun, kita memiliki konsep yang bertemakan ‘passion of tropic’ seperti ini..” asisten wanita fotografer menunjukkan konsep foto yang akan kau tirukan.

“bagaimana? Bisa?”

“baik, kita coba..”

“oke! Itu yang kusuka darimu, bersikap professional” ia menepuk pundakmu dan menyuruhmu bersiap.

Setelah hasil pemotretan keluar kau tampak puas dengan hasilnya. Eunhyuk saja sampai bangga padamu dan menjadikanmu idolanya.

“woahh! Nona muda.. anda tampak cantik. Setelah ini kita kemana, nona?” tanyamu. Kau menatap nya lelah dan meninggalkannya.

“siapkan mobil untuk ke apotik, aku stress melihatmu” tukas mu sambil menyebak rambut panjangmu.

‘ah geuraeyo?? Menurutku aku itu biasa saja’ gumamnya seakan berbicara pada dirinya sendiri.

Selama di perjalanan, kau tampak pusing dan benar-benar lelah. Perut mu serasa berguncang.

“kita sampai nona” kata eunhyuk.

“perlu aku temani?” tawar eunhyuk. Kau menggelengkan kepala dan menyuruhnya untuk tetap berada di dalam mobil.

***

“eosseo oseyo.. ada yang bisa saya bantu?” sapa sang apoteker. Kau melihat sekeliling mu.. kesempatan emas, pikirmu. Saat itu apotik sepi akan pengunjung.

“jeogi.. aku membutuhkan alat tes kehamilan. Adakah? Soalnya belakangan ini tubuhku tampak lelah dan mual, maklum saja.. aku pengantin baru, agashi” bohong mu agar sang apoteker memberimu alat itu. Ia tersenyum dan memberikan mu barang yang kau incar.

“ini alat tes yang paling akurat! Anda bisa menggunakannya dengan urine kemudian tunggu selama 5 menit” jelasnya. Kau memasukkan alat itu ke dalam tas mu dan menuliskan angka 150 ribu won di selembar check dan memberikan chek itu pada nya. sang apoteker terkejut, kau langsung meninggalkan apotik dan beralih masuk ke dalam mobil, kau duduk di kursi depan samping eunhyuk.

“gwaenchanayo?” kata eunhyuk. Kau meletakkan tas mu di atas pangkuanmu dan memasang wajah panik.

“ne.. gwaenchana. Tunggu apa lagi? Ayo kita ke pameran seni” katamu. Eunhyuk langsung menancap gas mobil ferrari merah mu.

Mungkin, hal yang paling dibenci oleh seorang pengemudi adalah lampu merah tapi tidak dengan eunhyuk. Eunhyuk menatap mu curiga, ia menatap tas yang ada dipangkuanmu. Kau menatap kaca jendela samping kanan mu, kau lihat jalan yang dipenuhi orang berlalu lalang, kau teringat dengan memori indahmu bersama yesung. Kau menangis, perlahan pelupuk matamu di penuhi dengan tetesan-tetesan kecil air mata.

Eunhyuk tau bahwasannya kau menangis, ia dapat mendengar isakan-isakan suaramu. Ia ingin mengelus rambut mu dan menenangkan mu tapi sayang.. ia sadar bahwa ia berada di posisi yang berbeda denganmu. Kau atasan dan ia bawahan.

***

Setelah sampai di tempat tujuan, kau segera pamit pada eunhyuk untuk beralih ke toilet. Eunhyuk mengikuti mu dari belakang tanpa sepengetahuan mu.

Kau menunggu beberapa saat, kau lihat sekeliling mu, sepi.. hanya ada kau di dalam toilet. Kau segera mencanangkan aksi mu.

Eunhyuk menunggu mu dari luar toilet. Ia merasakan ada suatu hal yang kau tutupi.

11 menit kemudian..

Sedih, senang, takut dan khawatir menyelimuti wajah mu. Kau rasa ini hanyalah mimpi, tapi ketika kau mencubit diri mu kau merasakan sakit.

“anio.. andwae!! i.. ini pasti BOHONG!! Tidak mungkin aku hamil!!” teriak mu. Eunhyuk terkejut mendengar teriakan mu dengan apa yang kau ucapkan. Ia menguping ucapan mu.

‘’nona muda hamil?‘’ batinnya.

“i.. ini bohong! Tidak mungkin aku.. aku.. ah tuhan!! Mengapa seperti ini?” isak mu. Eunhyuk segera menjauh kan tubuh nya dari luar toilet wanita. Ia mengirimmu sebuah pesan melalui ponsel.

nona muda.. aku ke toilet

Tidak lama setelah pesan itu masuk, kau menghapus air matamu dan membuang alat itu ke dalam tong sampah.

Kau berjalan menjauhi toilet seakan menunggu eunhyuk keluar. Eunhyuk perlahan menyelinap masuk ke dalam toilet wanita, ia cari alat itu dan ternyata ditemukan.

“dua garis??? Ternyata benar.. nona muda hamil. Dengan siapa?” tutur nya. Ia menyimpan alat itu di saku celana nya dan pergi meninggalkan toilet.

“Nona muda, anda menunggu lama?” katanya dari belakangmu. Kau membalikkan wajahmu, tampak wajahmu pucat pasi, tubuh mu lemas dan keringat dingin.

“astaga nona muda! Wajah anda..” kejut eunhyuk.

“sudahla ayo k..”

Kau jatuh di genggaman tangan eunhyuk. Eunhyuk langsung membawa mu kerumah sakit.

***

“maaf.. adakah sanak saudara nona Eun Jieun?” sang dokter menatap eunhyuk.

“saya suaminya, dokter..” balas eunhyuk tanpa pikir panjang.

“mari ikut saya”

Dokter yang memeriksamu meminta eunhyuk untuk memasuki ruangannya.

“silahkan duduk”

“apa yang terjadi pada istri saya, dok?”

“istri anda baik-baik saja, hanya saja.. saya kecewa dengan anda”

“nde??” eunhyuk terkejut seakan bertanya apa maksud ucapan si dokter

“istri anda sekarang tengah hamil, usia kandungannya masih rentan terhadap hal-hal yang sensitif”

“berapa usia kandungannya, dok?”

“jika ditinjau dari perkembagan janin nya.. bayi kalian tengah memasuki usia 1 bulan. chukkanata!” kata doker senang.

Eunhyuk berpura-pura senang agar sang dokter tidak mencurigai kalian berdua, oleh karena itu eunhyuk menganggap dirinya suami mu. Ia menjabat tangan dokter dan meminta izin untuk melihat keadaan mu.

Berjalan ia perlahan mendekati tempat tidur mu, wajah yang tadi pucat pasi kini menjadi kulit bayi. Ia lihat kau masih lemah, ia genggam hangat jemari kanan mu sekan tak ingin melepas mu.

“nona.. apa respon nona kalau tau kita itu di jodohkan?”

Eunhyuk menyentuh hangat perut mu yang nantinya akan membesar. Ia tersenyum dan mengelus kening mu.

“bayi ini.. pasti ulah yesung hyung. Hahaha… memang bodoh pria itu, mengapa ia berani menghamili adik dari sahabatnya sendiri? Jinwoon hyung.. kau tau bahwasannya sahabatmu itu bajingan? Ia merebut wanita yang jelas-jelas dicintai adiknya, hyukjae. Seandainya nona tau kalau yesung tak pernah mencintai nona, apa yang ingin nona katakan?”

Eunhyuk perlahan mencium jemari tangan mu. Ia genggam tangan kecil itu penuh sayang.

“nona ingat denganku? Aku tau nona pasti tidak ingat, seandainya nona tau.. nona pasti akan terkejut. Aku.. Hyukjae! Adik kandung Jong woon hyung atau lebih dikenal Yesung. Nona lahir di tahun yang berbeda 1 tahun lebih tua dari hyung ku, sedang kan aku.. aku dan nona berbeda 3 tahun. Waktu itu nona selalu menganggap ku anak kecil. Setiap kali aku mengatakan suka pada nona, nona selalu tertawa dan memberiku lollipop seakan aku ini… anak TK yang tak berdaya *?*”

“tapi sekarang aku senang karena aku mampu menggantikan posisi hyung ku di hatimu. Kau tau nona? Awalnya aku senang saat ia menyuruh ku untuk menikah bersamamu. Tapi, mendengar berita kematiannya, entah kenapa aku merasa bersalah”

Eunhyuk tersenyum dan menyentuh bibir mu.

‘aku yakin suatu saat nanti aku akan menyentuh bibir ini lebih dalam lagi’ bisiknya di telingamu.

3 menit kemudian..

Kau bangun kau menatap seisi ruangan, ada eunhyuk disamping mu. Kau lihat wajah eunhyuk samar-samar kau tersenyum senang dan spontan memeluknya.

“yesung! Akhirnya kau datang, aku tau kau pasti tidak akan meninggalkanku”

“maaf nona.. saya eunhyuk bukan yesung”

Kau spontan melepas pelukanmu.

“jeo.. jeongmaleyo??”

Eunhyuk menganggukkan kepala.

‘pantas saja.. pelukannya terasa berbeda, terutama di bagian kepala. Kepala yesung tidak sekecil ini’

Kau berdehem, menatapnya penuh kepastian. Kau mengangkat jari telunjuk mu dan mengarahkannya di tengah batang hidung eunhyuk membuat matanya tampak seperti CL *di gebukin black jack!*

“kau tau aku hamil?”

“ne! Sebagai pengawal aku akan selalu menjagamu”

“kau… adik yesung?”

Eunhyuk panik, ia membelalakkan matanya. Kau masih dengan telunjuk mu yang berada di depannya.

“maksud nona? Yesung…” kau langsung memotong ucapannya.

“ah maaf… mungkin aku salah, wajahmu mengingatkanku padanya”

“…”

Eunhyuk menundukkan kepala dan menaikkannya ketika kau kembali berbicara.

“jangan katakan pada siapapun bahwasannya aku hamil. Arra? Beri aku lollipop”

“mengapa kalau mereka tau? Jja.. ini lollipop nona”

Kau melahap lollipop mu dan kembali berbicara.

“kawlaw syemwua tawu akwu bisywa mwati” celetuk mu hingga air liur mu terjatuh. Kau tertawa tapi tidak dengan eunhyuk, ia menghapusnya dengan jemarinya tanpa ada rasa jijik sedikit pun. Kau tau? Ia menjilat bekas air liur mu.

“yaa’!! kau jorok sekali. Mengapa kau lakukan itu?”

‘’kau calon istriku‘’ batinnya.

“hahahaha!! Nona.. mengapa kau sangat cantik saat memakan lollipop?”

“mana aku tau~ tanya eommaku~ Ayo kita pulang. Baegoppayo~” rengek mu.

***

Sebulan kemudian…

Kalian semakin akrab, kalian terlihat seperti sepasang suami istri. Kalian sangat akrab mengingat kau seorang yang menyenangkan. Kau telah usai menjalani pemotretan saat itu. Kalian berjalan mengarah ke lobby

“nona.. sini ku bawakan tas mu. Wanita hamil tidak boleh membawa yang berat-berat”

Kau menolaknya dan menyuruhnya untuk membawa barang yang lain saja.

“tidak usah.. aku bawa sendiri saja. Ayo cepat kita pergi makan fettucini! Aku tidak sabar~”

“baiklah.. kkaja!~”

Eunhyuk menghidupkan starter mobil nya dan mengarah kan mobilnya ke restoran langganannya. Sesampainya mereka disana, kau terkejut kau tampaknya kenal dengan restoran itu. Jelas saja, restoran itu adalah restoran keluarga yesung, kau dulu sering kemari bersamanya. Tapi, setelah jinwoon datang dan menjelaskan kematian yesung kau menjadi kecewa dengan yesung kau merasa kau menyesal mengandung darah dagingnya. Orang yang kau cinta ternyata tak mencintai mu.

“ini.. ini apa?? Mengapa kita…” kau menatap eunhyuk dengan ekspresi kecewa. Eunhyuk mencoba menenangkan mu.

“kita makan di restoran ini”

“kau! Kau jahat! Sudah kubilang aku tidak mau mengingat kejadian itu lagi!! Kau.. kau sukses membuaku kecewa! Aku mau pulang, permisi!”

“nona muda tunggu!” eunhyuk mencengkram kuat tanganmu, membuat mu tak bisa berkutit. Ia menatap mu tajam.

“apa maumu? Kau ingin aku mengingat hal itu lagi, hah??!! Kalau kau terus memaksa ku, aku akan membunuh bayi ini!!” kau mencoba memukul perut mu kuat-kuat, tapi eunhyuk melerai mu bahkan ia memeluk mu agar kau tidak memukul perut mu tapi memukul nya.

“kau.. jangan sekali-kali mencoba membunuh bayi ini. Bayi ini tidak salah.. kalian yang salah, tidakkah kau menganggap bahwa bayi ini separuh dari nyawa mu? Kau tidak perlu malu, tidak ada orang yang tau kalau kau hamil. Karena aku yang bertanggung jawab jika kau ketahuan hamil. Aku jamin!”

“aku tidak mau memiliki anak dari pria yang hanya memanfaatkan keperawanan ku!” hardikmu. Kau menangis, eunhyuk mencoba menenangkan mu ia mengelus rambut mu.

“dia bukan memperalat dirimu, ia hanya terkena penyakit yang tak ada obat nya. Kalau pun ia masih hidup, aku yakin dia akan menikahi mu”

Kau menangis di belaian tubuh nya. Angin malam yang terasa dingin memanjakan kalian. Kau memutuskan untuk pulang dan makan dirumah.

***

Eunhyuk mendapatimu tengah duduk di perapian ruang keluarga. Kau menekuk lutut mu sambil menangis. Kau menatap eunhyuk yang duduk disamping mu.

“belum tidur?” eunhyuk.

“belum.. seseorang menyuruhku menghangatkan tubuh”

“nugu?”

“bayiku.. ia bilang mengapa aku harus ada? Siapa ayah ku? Mengapa mereka mencaci ku? Sedih melihatnya seperti itu” isak mu. Eunhyuk merangkul mu, di gesernya tubuhnya mendekatimu ia letakkan kepalamu di dada bidang nya *?*.

“sudahlah.. pikirkan kesehatan mu, jangan pikir kan yang lain. Maaf aku tadi membuat mu frustasi dan a..”

“untuk apa meminta maaf? Aku sudah memaafkan mu, ini bukan salah mu.. ini salah pria itu”

Kau mempererat pelukannya dan menangis. Ia mencium pucuk kepalamu dan mengelus nya.

***

Kau selesai melakukan USG kandungan saat itu, kau melakukannya di rumah sakit langganan mu jadi tidak ada orang-orang yang tau. Eunhyuk memukul kening nya.

“aigoo jinnja?!!”

“mwoya?”

“kunci mobil tertinggal di ruang dokter”

“sana kau ambil”

“nona tidak apa-apa kalau ditinggal sendiri?”

“tidak.. cepatlah kau ambil. Aku akan menunggu di dekat tangga ini”

“baiklah… sebentar! Hanya 1 menit!”

“nde.. ppaliwa!”

Tak lama setelah eunhyuk pergi kau merasakan sakit di ubun-ubun kepalamu. Kau tak dapat melihat apa-apa, hanya satu yang kau lihat.. yesung berada di bawah tangga. Kau marah dengannya hingga kau mengejar nya, kau langsung lari dari tangga, kau terpeleset dan jatuh. Janin mu tertimpa tubuh mu dan terhimpit tangga. Kepala mu membentur anak tangga, mengeluarkan banyak darah di bagian kaki.

JIEEUUNN!!” teriak nya, ia segera menggendong mu ke ruangan dokter. Ia merasakan darah mengalir dari rahimmu menuju lengannya. Eunhyuk langsung mengganti bajunya ketika kau diperiksa dokter.

Kau menunggunya di luar, hampir 5½ jam kau lama menunggu nya. Kau tertidur, tapi seorang dokter membangunkan eunhyuk dan memintamu untuk masuk ke ruangannya.

“bagaimana dengan bayi nya, dok?” eunhyuk tampak panik dan takut. Dokter menghembuskan nafas dan meminta eunhyuk untuk tabah *?*

“bayi nya.. tidak dapat diselamatkan, terpaksa kami harus membersihkan janin dalam rahimnya, dengan kata lain nona Eun.. keguguran”

Eunhyuk membungkukkan badannya, ia meyalahkan dirinya sendiri dan keluar dari ruangan dokter. Ia masuk ke kamar perawatan mu. Duduk ia disamping mu, ia menangis dan meminta maaf pada mu ia tidak bermaksud untuk meninggalkanmu tadinya tapi apa mau di kata.. itu semua terlambat.

“hyuk jae?” ucap mu dengan nada sengau.

***

Segini dulu part 1 nya ya? Sampai jumpa di part terakhir!!

Yang RCL author doa in dia bakalan ketemu biasnya, Amin ya allah..

Yang gak RCL bias nya untuk author *ngacir*

thanks for : park seun yeo

jung roo tumblr

mutiyadong :*

7 Comments (+add yours?)

  1. mutiaHOTTEST
    Jan 02, 2012 @ 12:32:01

    hmmm…segan kali liat nama yang paling bawah tu…

    Reply

  2. tyaspratiwii
    Jan 03, 2012 @ 15:31:25

    :3

    Reply

  3. Petals indo
    Jan 05, 2012 @ 06:06:26

    waduh.. waduh..
    kok malah berantem ? hhehehe~

    yang part 1 aja udah seru, gimana part 2 nya?
    typo ya min?

    Reply

  4. Mabinogi
    Jan 05, 2012 @ 06:15:23

    selamat datang di Mabinogi world!!
    iya nih, yang koment pertama banyak masalah sama eonni, kk~

    makasih saran nya.. sekali lagi makasih udah mau mampir dan jadi reader

    Reply

  5. nadia_ccc
    May 29, 2012 @ 00:05:29

    wah br ktm ff ini
    lsg k part 2 aja y baca nya^^

    Reply

  6. Isya_ciut
    Jul 12, 2012 @ 13:33:23

    Omoooo…yesung’y kk eunhyuk.
    Hahaha gak pantes hehe….
    Aigo crt’y agak ruwet y???lanjut

    Reply

Leave a comment